Tel Aviv – Iran melakukan serangan balasan ke Israel dengan meluncurkan ratusan rudal balistik usai negaranya diserang Israel Jum’at (13/6/2025). Diperkirakan sebanyak 14.000 bangunan mengalami kehancuran dan kerusakan parah akibat terkena hantama rudal Iran. Raungan sirene di seluruh wilayah Israel memaksa warga Yahudi tersebut bersembunyi di bunker bawah tanah.
Serangan balasan yang dilancarkan Iran itu berlangsung setiap malam. Hal ini membuat warga Israel terpaksa harus keluar masuk tempat perlindungan pada malam harinya.
Menurut laporan Al Jazeera, akibat dampak dari serangan itu, terdapat 14.000 permohonan kompensasi telah diajukan ke Kementerian Keuangan Israel dari orang-orang yang rumahnya rusak.
Pasca mendapat serangan rudal balasan dari Iran ini membuat kilang minyak dan kilang lainnya terpaksa ditutup karena mengalami kerusakan, terutama di Haifa tak terkecuali pembangkit listrik di wilayah tersebut.
Sementara itu Komando Front Dalam Negeri memberikan peringatan dini yang jauh lebih singkat untuk serangan rudal balistik Iran pada malam hari daripada sebelumnya, mungkin karena jumlah rudal yang ditembakkan relatif sedikit.
Dalam aksi tersebut Iran meluncurkan kurang dari 10 rudal secara total dalam tiga serangan terpisah, tepat setelah tengah malam, pukul 03:30 pagi, dan 04:30 pagi tetapi dalam setiap kasus. Bahkan Komando Front Dalam Negeri juga mengeluarkan peringatan kepada warga sipil hanya 2-3 menit sebelum sirene yang sebenarnya berbunyi.
Seperti biasanya, IDF mengeluarkan peringatan dini sekitar 10 menit sebelum sirene berbunyi, karena rudal telah terdeteksi diluncurkan.
Namun Komando Front Dalam Negeri tidak mengeluarkan peringatan pra-peluncuran yang menyerukan warga sipil di daerah yang berpotensi terancam untuk bersiap menuju tempat perlindungan bom dalam setiap serangan pada malam hari.
Adapun Komando Front Dalam Negeri mengatakan pihaknya berupaya mengeluarkan peringatan ini 15-30 menit sebelum aksi diluncurkan.
Sedangkan peringatan dini yang lebih pendek dan kurangnya kewaspadaan awal diduga terkait dengan fakta bahwa Iran meluncurkan rudal yang jauh lebih sedikit dalam semalam dibandingkan sebelumnya, yang kemungkinan membuatnya lebih sulit dideteksi peluncuran atau persiapan pra-peluncuran dibandingkan ketika rentetan tembakan terdiri dari puluhan rudal.(*)